Salam. Selama manusia sudah mendapatkan bimbingan Malaikat Muqorrobin, agama apapun yang dianut/dipelajari atau yang familiar menjadi tidak relevan, kalau kita ngomongin Hubungan dengan Allah. Manusianya bisa membedakan sendiri mana yang pengaruh fitrah mana yang pengaruh nafsu. Kemudian mampu membersihkannya dan melaksanakannya dengan tepat sesuai situasi dan kondisi.
Jadi pernyataan Anda tidak salah, tetapi juga tidak 100% tepat.
Salam. Sejujurnya saya juga tidak tahu. Selama ini asumsinya memang begitu. Tetapi setelah mendapatkan informasi terbaru ini, saya jadi mikir-mikir lagi.
Tetapi apakah penting bagi kita untuk tahu sekarang?
Sebab kenyataannya adalah, mengingat ada berbagai macam Kodrat Irodat di antara individu manusia, kadangkala akan lebih bermanfaat bagi seorang manusia untuk tidak tahu jawaban pertanyaan tersebut sekarang. Akan lebih ringan bagi sebagian manusia untuk fokus selangkah demi selangkah dalam menjalani kehidupan. Akan lebih mudah baginya untuk bisa lulus ujian dengan tidak tahu jawabannya. Dengan kata lain, jika memang lebih bermanfaat bagi Anda untuk tahu jawaban tersebut, pasti akan diberitahukan oleh MM Anda sendiri lewat berbagai macam cara.
Jika hal ini sudah terjadi, maka Anda tidak akan bertanya seperti ini di sini. Akan ada sebuah keyakinan yang teguh di dalam hati, yang tidak membutuhkan validasi dari siapapun untuk Anda anggap sebagai sebuah kebenaran. Keyakinan yang teguh ini otomatis akan mempengaruhi Anda juga dalam menjalani kehidupan.
Singkatnya, jawaban konkrit dari pertanyaan-pertanyaan ini terlalu jauh untuk kita diskusikan atau argumentasikan sekarang. Jika terlalu fokus melihat gunung di cakrawala, kita risiko akan tersandung batu di depan mata.
Kurang lebih begitu.
-arli
Comments