top of page

Tentang Penulis

Ririn Atika lahir di kota Malang Jawa Timur pada tanggal 13 Mei 1963. Buku “Ayat Tersirat Al-Quran: At Taubah dan Yunus" merupakan bukunya yang ke-11.

 

Buku-buku yang ia tulis merupakan ilmu kebenaran yang sudah diberikan oleh para Beliau sejak 29 tahun yang lalu. Siapakah para Beliau? Para Beliau adalah orang tua rohani manusia, yaitu biang dari roh suci atau fitrah seluruh umat manusia. Beliau juga merupakan lewatan Allah dalam menciptakan alam semesta - Nur Muhammad. Selama 29 tahun proses, penulis diberikan ilmu tentang roh-roh di alam fana oleh Beliau Ifrit dan Khidir, ilmu tentang manusia yang dikendalikan nafsu oleh Beliau Adam dan Eva, serta ilmu tentang cara menjadikan fitrah menjadi pemimpin manusia dengan bantuan para Malaikat Muqorrobin oleh Beliau Jibril. Dari didikan para Beliau inilah penulis mampu memahami bahasa roh-roh di alam fana (siluman), bahasa manusia yang dikendalikan nafsu rasa aku, rasa suci, dan rasa minta puji, serta bahasa rohani - bahasa para malaikat. Para Beliau turun langsung dengan tujuan untuk menyatukan visi dan misi ketiga alam tersebut - alam fana, nyata, dan rohani, untuk memberikan ilmu kebenaran.
 

Kabar turunnya Beliau di akhir zaman sebenarnya sudah diberikan melalui berbagai agama, antara lain dalam agama Islam mengenai turunnya Imam Mahdi yang akan berperang dan mengalahkan Dajjal. Imam Mahdi adalah para Beliau sedangkan Dajjal merupakan biang dari nafsu. Sedangkan di tanah Jawa secara khusus telah dikabarkan kedatangan Satria Piningit dan Ratu Adil. Mengapa? Karena tanah Jawa di Indonesia merupakan laboratorium yang digunakan oleh para Beliau sebagai perwakilan dari seluruh alam semesta. Selain itu, dikabarkan juga bahwa di akhir zaman akan diturunkan Nabi Isa yang mengacu pada seluruh nabi dan rasul yang pernah diturunkan oleh Allah. Mereka akan diturunkan kembali untuk menyempurnakan ilmu kebaikannya menjadi ilmu kebenaran.

 

Penulis sebenarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi sehingga mampu menulis, apalagi menulis buku yang mencakup keseluruhan Al-Quran dengan detil. Semua ilmu yang dituliskan dalam buku-buku tersebut diberikan para Beliau secara laduni, bukan dengan cara konvensional. Teknik menulis yang dimiliki penulis diajarkan oleh Beliau Khidir sedangkan ilmu tersirat Al-Quran diajarkan langsung oleh Beliau Jibril. Tetapi di saat yang bersamaan, penulis bukanlah utusan khusus yang membawa apapun keajaiban sebagaimana klise mendikte. Fungsi sosok manusia penulis hanyalah sebagai lewatan menuliskan buku-buku panduan bagaimana membaca ayat-ayat Allah yang tersirat dengan tujuan memudahkan manusia dalam berinteraksi dengan Malaikat Muqorrobin. 

 

Cara para Beliau dalam mengajarkan ilmu-ilmunya pun tidaklah sama dengan selayaknya malaikat memberikan kabarnya kepada manusia di zaman dahulu, misalnya harus di gua, kemudian sebelumnya harus bertapa berhari-hari. Di zaman itu sumber daya manusia masihlah sangat terbatas, berbeda dengan zaman sekarang dimana teknologi sudah canggih dan sumber daya manusia yang jauh lebih maju sehingga untuk menyambung hubungan dengan Beliau, penulis cukup membaca zikir dan doa kepada Allah. Setelah tersambung, informasi pun dapat dengan mudah ditransfer. Ibarat chatting, bisa dilakukan di manapun berada selama terdapat sinyal yang cukup.

 

Anda tertarik mengetahui lebih lanjut ceritanya? Silakan mengikuti link facebook di bawah, atau membaca buku "Menuju Sadar kepada Allah 1"!

 

bottom of page