top of page

FITRAPEDIA

Ahmad Arli Hikmawan

Perhitungan Karma, Aset, dan Keikhlasan dan Hubungannya dengan Baligh

Mas Arly, izin bertanya,

Perhitungan karma, aset, dan keikhlasan ini dimulai pada usia berapa dlm hidup seorang manusia? Kalau konsep catatan amal kan umumnya dimulai sejak masa baligh. Apakah hal ini sudah pernah dibahas sebelumnya?

 

Salam. Masa baligh yang selama ini kita pahami merupakan acuan secara jasmani yang relatif sempit. Kenyataannya adalah seseorang yang secara fisik sudah dewasa, belum tentu mentalnya juga sudah dewasa. Jadi, kalau kita bicara kedudukan di hadapan Allah, setiap individu manusia berbeda-beda tergantung rentang Kodrat Irodatnya. Dengan kata lain, penentuan pertanggungjawban ini bukanlah semacam garis batas di mana setelah umur tertentu langsung dihitung penuh sementara sebelum umur tersebut tidak dihitung sama sekali. Melainkan secara gradual (sedikit-demi-sedikit) bertambah perhitungannya tergantung pada Akumulasi Kodrat Irodatnya.

Saya juga tidak tahu detilnya. Yang jelas perhitungan tersebut bisa dibayangkan seperti ini:

1. Ketika baru lahir, ketika kita belum bisa berbuat apa-apa, belum bisa mengambil keputusan bahkan maka asumsinya faktor pengali perhitungan tersebut masih mendekati Nol.

2. Seiring dengan waktu, dengan bertambahnya akumulasi Kodrat Internal kita, dan Kodrat Eksternal kita, maka faktor pengali perhitungan tersebut bertambah terus mendekati angka Satu. Tetapi berapa cepat bertambahnya berbeda-beda antara satu individu dengan individu yang lain.

3. Pada suatu titik, akibat Irodat kita setiap hari akan tiba saatnya faktor pengali perhitungan tersebut akhirnya mencapai angka 1. Tetapi titik ini tidak bisa digambarkan semata-mata dengan istilah Baligh sebagaimana definisi sempit dalam Ajaran Kebaikan. Karena isinya meliputi keseluruhan lapisan Jasmani manusia, bukan hanya Raga.

Kurang lebih seperti itu yang saya pahami sampai titik ini. Semoga cukup jelas.

arli

Comments


bottom of page