Ketika peran pemeliharaan berbalik pd saat anak sudah menjadi dewasa, dan orang tua telah menjadi renta, apakah hal yg serupa mungkin saja terjadi? Ketika seorang anak jadi pihak yg merawat orang tuanya, pembiasan nafsu semacam apa yang paling mungkin terjadi?
Trims.
Serupa? Mungkin. Tetapi nggak akan sama persis. Sebab dinamika orangtua dengan bayi itu sangatlah unik. Mari kita lihat dari satu sisi saja supaya sederhana misalnya, yaitu Kodrat Internal. Bayi itu Kodrat Internalnya ketika baru lahir jika dibandingkan dengan Orangtuanya bisa seperseratusnya atau mungkin seperseribunya? Bayi itu benar-benar tidak memiliki modal apa-apa. Dari angka 0.001 itu, misalnya, seberapa cepat bisa meningkat juga sangat bergantung kepada Irodat Orangtuanya. Sebaliknya, kalau Orangtua renta, meskipun sudah sangat lemah secara raga dan jiwa, tetap saja mereka masih memiliki pengetahuan dan pengalaman menjadi anak kecil, remaja, hingga dewasa. Tetap saja mereka memiliki pengalaman menjadi Orangtua bagi sang Anak. Mereka masih memiliki Modal tertentu, sangat berbeda dibandingkan dengan seorang Bayi.
Bukankah masih mungkin, ada kasus ketika Orangtua sudah hilang ingatan atau lumpuh sehingga untuk ke kamar mandi aja perlu bantuan seperti seorang Bayi? Mungkin. Tetapi itu pun tidak akan sama persis. Karena seiring dengan waktu Kodrat Internalnya semakin menurun, sementara untuk kasus Bayi, seiring dengan waktu meningkat. Hal ini tentu berpengaruh terhadap dinamika hubungan di antara Orangtua dengan Anaknya. Belum lagi kenyataan bahwa dalam kasus Orangtua renta, sudah terdapat banyak sekali memori di antara kedua aktor (anak-orangtua) sementara kasus Bayi, salah satu pihak (bayi) benar-benar tidak memiliki referensi sama sekali hubungan yang normal antara anak dengan orangtua itu seperti apa kecuali yang dipresentasikan secara nyata oleh Orangtuanya.
Intinya, semakin dibahas semakin panjang ceritanya karena ada banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi dinamika Ujian Kehidupan di antara dua individu manusia.
Comments