Mungkin. Ketika kita membahas ayat tersirat di sini, setiap arti tersirat tersebut hanyalah salah satu-nya, yang kebetulan sudah Ibu Ririn pahami saat ini. Jika kita mempertimbangkan Kekuasaan Allah Yang Maha Besar, kemungkinan yang Anda bicarakan tersebut memang bisa saja terjadi.
Salam.
Tentang 'Kami' dalam Al-Quran. Sebagian ada yang mengacu kepada keempat Muhammad, atau termasuk Nur juga. Sementara sisanya, yang saya tahu saat ini, hanyalah sebuah pengucapan yang lebih sopan dalam percakapan. Semacam raja-raja atau ratu-ratu di zaman dulu yang selalu mengacu kepada diri mereka sendiri sebagai 'Kami', meskipun cuma satu orang. Mengapa? Entahlah. Mungkin karena mereka seorang pemimpin yang mewakili rakyatnya. Meskipun ia cuma seorang diri, tetapi ia mewakili banyak orang, makanya menyebut dirinya sebagai 'Kami'. Mungkinkah ini artinya dalam kasus Al-Quran? Mengingat Allah itu Maha Besar sehingga kata 'Aku' tidak cukup untuk merepresentasikan kebesaran-Nya? Atau bisa juga karena dalam kasus tersebut Allah sendiri mewakili lebih dari satu nama dalam Asmaul Husna? Misalnya ketika Maha Besar sekaligus Maha Mengetahui, sehingga perlu menyebut 'Kami'? Belum tahu. Mungkin di masa depan pengetahuan ini akan dibuka.
Semoga cukup jelas.
-arli
コメント