Ibu kuh tersayang, bu saya mau tanya dong. Bumi itu bulat atau flat..? Pertanyaan ini mengganggu tidur kuh siang dan malam. Makasih ibu kuh tercinta...
Salam. Semoga jawaban ini bisa diterima dengan fitrah, bukan nafsu. Allah itu Maha Pencipta. Jadi, kalau mau dibikin datar atau bulat, bukan masalah bagi Dia. Bukankah begitu? Singkatnya begitu, kalau kita bicara mengutamakan perkara rohani daripada jasmani. Pertanyaan yang lebih penting justru mengapa jawaban pertanyaan ini begitu penting bagi Anda? Hingga tidak bisa tidur? Jika Anda mengizinkan saya untuk berspekulasi, kemungkinan jawabannya adalah karena ada pengaruh nafsu Anda di situ. Anda memiliki, entah nafsu rasa aku, rasa suci, atau rasa minta puji berkenaan dengan kenyataan ini yang tidak bisa/susah sekali Anda lepaskan hingga saat ini. Ini justru yang perlu Anda telusuri dan temukan, kemudian lenyapkan kalau bisa. Apakah Anda sedang berdebat dengan seorang teman/musuh berkenaan dengan hal ini? Apakah Anda terlanjur gengsi untuk mengaku salah berkenaan dengan perdebatan ini? Atau Anda terlanjur ngotot dan berkoar-koar berkenaan dengan diskusi ini? Dan berbagai macam situasi semacamnya. Tentu hal ini Anda yang paling tahu. Lepaskanlah hak-hak prerogatif Allah yang terlanjur Anda gunakan di situ, itu saran saya yang paling utama. Oh, dan Arli di sini. Bu Ririn nggak menjawab pertanyaan di sini sama sekali. Semoga cukup jelas. Terima kasih.
@Ayat Tersirat : maaf jawaban kang arli kali ini tdk membantu. Kang arli hati nya justru dikotori oleh nafsu saat menjawab pertanyaan sy diatas. Kang arli malah mikir yg macem2 tentang sy. Padahal pertanyaan sy murni karena ketidaktahuan sy tentang bumi, bukan karena sy sedang berdebat dg orang lain.
Yah, begitulah Mas/Mbak kenyataannya. Dalam setiap ucapan/tindakan setiap manusia, tidak terkecuali saya ataupun Bu Ririn, pasti ada pengaruh nafsunya, minimal 10%. Dan fakta bahwa Anda bereaksi negatif terhadap jawaban saya tersebut cuma salah satu wujud YMK mengambil nafsu saya, entah rasa aku, rasa suci, atau rasa minta puji. Atau semuanya. Hal yang sama juga berlaku ke Anda sih. Ketika Anda membaca jawaban saya. Pemahaman ini memang seharusnya selalu kita pegang dalam segala situasi, setiap saat. Melanjutkan pembahasan kita, saya rasa sudah banyak sekali informasi yang bertebaran mengenai kenyataan apakah bumi itu bulat atau datar. Tetapi itu tidak menjadi fokus Channel ini. Yang lebih utama, yang lebih relevan dengan tema Channel ini adalah, bahwa kita semua, sebagai manusia, akibat pengaruh nafsu, cenderung terpaku pada “kebenaran/fakta” yang belum tentu relevan dalam kehidupannya saat ini sehingga tidak fokus selangkah demi selangkah ke depan dalam menjalani kehidupan, ibarat terlalu melihat jauh ke depan sehingga tersandung batu kecil yang seharusnya dapat dengan mudah dilangkahi/dihindari. Saya menawarkan kemungkinan tersebut dalam diskusi kita. Dan Anda tidak merasa hal itu salah besar, dan Anda beranggapan saya telah prasangka macam-macam ke Anda. Apa artinya? Yaaaah, entahlah. Opini saya tidak relevan pada titik ini. Yang perlu saya tekankan sekali lagi adalah, saya membuka kolom komentar di sini untuk berdiskusi, membuka peluang bagi siapapun yang ingin meningkatkan wawasannya berkenaan dengan Ilmu Kebenaran. Dan hal ini termasuk diri saya sendiri. Saya mendapatkan manfaat yang sangat besar dari pembahasan-pembahasan di sini. Oleh karena itu, tolong sesuaikan ekspektasi Anda. Jangan anggap semua solusi permasalahan Anda bisa terselesaikan hanya karena satu-dua kalimat dari kolom komentar ini, dari jawaban-jawaban saya. Kita di sini sama-sama belajar, sama-sama mengambil risiko untuk bisa salah, bisa dikendalikan nafsu, dan bisa berkelahi atau berdebat akibat kata-kata. Hal ini wajar. Yang terpenting justru mengambil manfaatnya, apapun itu bentuknya. Jika berupa pengambilan hak-hak preogatif Allah, ya lepaskanlah itu semua. Jika berupa ilmu baru, ya seraplah sebanyak-banyaknya. Kurang lebih begitu. Terima kasih.