top of page

FITRAPEDIA

Ahmad Arli Hikmawan

Kodrat & Irodat, Contoh Aplikasi Pemahamannya

Salam pak Arli dan ibu Ririn. Saya mau tanya ttg kodrat dan irodat. Ada di video sebelum nya ttg permisalan Rudi. Ttg 3K kodrat dan 3K irodat. 3K bisa menjadi hutang krna kelebihan hitungan dari 3K kodrat. Jadi sebenarnya Yang Maha Kuasa itu sudah menetapkan kekuasaan kita hidup di dunia ini berapa, Kekayaan kita di dunia ini berapa dan kesaktian kita di dunia ini berapa. Jika demikian hati saya tenang krna semua sudah di kehendaki nya. Berarti untuk rejeki kita tidak usah takut untuk di rebut orang lain ya, begitu ? Oiya jika 3K irodat lebih kecil perhitungan nya dari 3K kodrat, apa itu juga menjadi hutang ? Mohon pencerahannya. Terimakasih

 

Salam. Kedudukan Manusia = Irodat - Kodrat merupakan penyederhanaan, sebuah revisi dari pemahaman rata-rata manusia yang menganggap bahwa Kedudukan Manusia = Pahala - Dosa. Tetapi detilnya tentu lebih rumit lagi. Sudah menonton episode setelah ini? Tentang Irodat? Dan episode-episode selanjutnya? Jika belum, silakan ditonton. Melanjutkan penjelasan dari video-video tersebut, 3K yang dimiliki manusia statusnya menjadi hutang, bukan ketika Irodatnya lebih kecil dari Kodratnya, melainkan jika cara manusia mendapatkan 3K tersebut menggunakan nafsu, alias Irodat Kotor (Nafsu). Rumus Irodat - Kodrat itu adalah untuk menentukan Kedudukan Manusia di hadapan Allah. Jadi yang dihitung di rumus tersebut bukan sekedar Irodat, melainkan Irodat yang sudah bersih, yang mendapatkannya menggunakan fitrah, bukan nafsu. Kedudukan Manusia = Irodat Bersih - Kodrat. "Yang Maha Kuasa sudah menetapkan kekuasaan ketika kita hidup di dunia ini berapa" bukanlah sebuah kesimpulan yang tepat seratus persen, jika kita bicara perkara kodrat dan irodat. Sebab dapat dengan mudah dibiaskan nafsu. Misalnya dibiaskan menjadi pemahaman semacam ini: "Jika memang sudah ditetapkan semuanya untuk apa berusaha?". Kodrat itu adalah ketentuan-ketentuan yang tidak dapat diubah. Pengertian sederhananya begitu. Tetapi permasalahannya adalah setiap individu manusia itu berbeda kodratnya, nggak bisa dipukul rata. Dan kalau kita menggunakan fitrah dalam membaca pengertian tersebut, kesimpulannya bukan sekedar berarti bahwa "manusia itu sudah ditetapkan dari awal jumlah 3K-nya", melainkan bahwa kedudukan manusia itu di hadapan Yang Maha Mengetahui, dihitung dengan cara yang berbeda antara satu invidu dengan yang lain. Mengapa? Karena Allah Maha Tahu apa yang menjadi batasan masing-masing individu manusia. Dan setiap individu manusia memang memiliki batasan yang berbeda. Allah Maha Mengerti apa hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan manusia, tetapi manusia menolak untuk melakukannya, dan apa hal-hal yang nggak akan bisa diubah oleh seorang individu manusia nggak peduli seberapa besar pengorbanan yang dilakukannya. Oleh karena itulah, kedudukan manusia itu, di mata Allah, sama dengan Irodat Bersihnya (Fitrah) dikurangi Kodratnya. Begitu kurang lebih. Mengenai 3K, kalau dipotong-potong menjadi sebuah rangkaian urutan berdasarkan waktu, prosesnya kurang lebih begini: 1. Kita dilahirkan dengan 3K sebagai kodrat kita. Misalnya tubuh sehat, keluarga harmonis dan mendukung, kesejahteraan tinggi. Atau sebaliknya, tubuh sakit-sakitan, keluarga kacau, dan kesejahteraan rendah. Ini contoh konkrit sebuah ketetapan yang kita nggak bisa apa-apain pas lahir. 2. Bermodalkan kodrat tersebut, kita bisa melakukan irodat. 3. Masalahnya adalah dalam melakukan usaha tersebut (irodat) tindakan kita bisa didominasi nafsu, bisa didominasi fitrah. 4. Untuk setiap tindakan (irodat) tersebut, apapun itu, entah belajar, latihan, bekerja, bergaul, memeras keringat, tenaga, dan pikiran, jika masing-masing tindakan tersebut persentase kendali nafsunya lebih dari 25%, berarti irodat tersebut dihitung sebagai irodat yang kotor. Kalau kurang dari 25% baru dihitung sebagai irodat bersih. Inilah maksudnya ketika dikatakan nilai keikhlasan manusia yang diterima Allah minimal 7.5, yaitu minimal 75% hatinya di bawah kendali fitrah. 5. Setiap 3K yang dihasilkan dari Irodat Kotor (Nafsu) adalah utang di hadapan YME. Dan harus dipertanggungjawabkan setelah mati. Semakin besar utangnya, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk ngantri reinkarnasi. 6. Setiap 3K yang dihasilkan dari Irodat Bersih (Fitrah) tidak akan menjadi utang di hadapan YME. Jadi setelah mati Anda tidak perlu membayarnya. Jika seumur hidup Anda terbiasa melakukan Irodat bersih, maka waktu menunggu Anda untuk reinkarnasi akan menjadi sangat cepat. 7. Dalam setiap Irodat tersebut, kita bisa melakukan berbagai macam tindakan yang pasti berefek ke orang lain. Tidak peduli apakah tindakan kita didominasi Fitrah ataupun Nafsu. Nah, ini akan kita terima kembali dalam kehidupan, entah dalam kehidupan sekarang atau selanjutnya. Orang biasa mengenalinya dengan istilah Karma. Meskipun mungkin pemahaman antara individu manusia juga bermacam-macam mengenai Karma ini. Tapi Anda tahulah maksud saya. 8. Terus kenapa? Ya itulah. Jadi meskipun tindakan Anda didominasi Fitrah tetap aja Anda akan merasakan akibat perbuatan Anda terhadap orang lain di masa depan, baik di kehidupan ini atau selanjutnya. Konsekuensi perbuatan tersebut nggak serta merta dihapus begitu aja. Keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Karena Allah Maha Adil. Tetapi berbahagialah, sebab Anda masih untung kalau Irodatnya bersih, bukan "manusia merugi". Mengapa? Karena meskipun begitu, Anda minimal udah naik kelas dalam ujian kehidupan irodat tersebut. Kalau merugi itu, kalau Irodatnya Kotor, udah menumpuk pembalasan, eh nggak lulus juga. Udah antri reinkarnasi jadi semakin lama, nggak naik kelas lagi. 9. Oleh karena itulah, ada manusia yang tingkat keimanannya tinggi, tetapi pertanggungjawabannya juga banyak. Dan ada manusia yang tingkat keimanannya rendah, tetapi pertanggunjawabannya juga sedikit. Yang pertama ngantri reinkarnasi masih lama, dan kehidupan selanjutnya bakalan penuh penderitaan dan kesengsaraan. Yang kedua udah lahir kembali karena antrian cepat, tetapi masih banyak juga ujian kehidupan yang belum dihadapinya dengan nilai kelulusan, jadi belum tahu juga gimana akhirnya. Jadi, pernyataan-pernyataan Anda: "Karena semua 3K sudah ditetapkan, hati saya tenang karena semua sudah dikehendakinya", "Untuk rezeki kita tidak usah takut untuk direbut orang lain", perlu diteliti dengan lebih detil lagi. Sebab masih terdapat aroma-aroma nafsu di dalamnya. Tetapi hal ini bisa jadi karena saya aja yang terlalu sensitif. Oleh karena itu, tolong dengarkan analisis saya di bawah ini dengan hati yang bersih. Artinya, ini cuma kemungkinan terburuk yang maksimal bisa dijadikan bahan untuk merenung. "Hati Anda tenang" dan "tidak takut 3K direbut orang lain" janganlah karena semua sudah ditetapkan-Nya, tetapi karena Anda tahu bahwa 3K itu hanyalah sarana kehidupan Anda, bukan tujuan kehidupan Anda. Jadi ketika kehilangan 3K, Anda sadar bahwa berarti nggak akan manfaat kalau Anda yang pegang. Atau kemungkinan memang Anda dulu mendapatkannya pakai nafsu sehingga sekarang justru dibersihkan oleh Allah. Sehingga jika sekarang hilang justru lebih bermanfaat buat Anda. Gantian orang yang mengambil dari Anda itu, yang harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Dan semacamnya, bermodalkan pemahaman yang saya bahas di atas. Anda sendiri yang paling tahu kondisi Anda dulu ketika Irodat. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan ke arah mana kehilangan 3K itu sekarang berada? Apakah benar-benar akan lebih bermanfaat jika itu hilang? Misalnya, Anda memberikannya ke orang yang Anda sayangi. Dalam skenario ini, sudahkah Anda mempertimbangkan bahwa dia akan mampu memanfaatkannya dengan benar juga? Jangan-jangan malah akan membuahkan malapetaka baginya? Hal-hal semacam ini, semakin dipikir semakin banyak pertimbangannya. Hal itu karena memang justru inilah yang menjadi nilai seorang manusia di hadapan Allah. Mengapa saya tekankan hal ini? Karena pemahaman Anda itu, jika asumsi saya tepat, belum sampai nilai kelulusan 7.5. Masih sekitar 4.5 hingga 5.6. Kasarnya begitu. (Saya juga nggak tahu, cuma sekedar ilustrasi). Belum cukup untuk dianggap lulus. Terus kenapa? Ya, jika itu benar, maka kejadian serupa akan terus menerus terjadi kepada Anda sampai pada akhirnya Anda lulus. Pada suatu titik Anda akan bertanya-tanya, mengapa hal ini terus terjadi kepada saya? Ya, itu alasannya. Karena meskipun Anda "ikhlas", nilai keikhlasan Anda belum sampai 7.5. Terus gimana caranya bisa sampai 7.5? Cuma Malaikat Muqorrobin yang bisa bantu. Detilnya panjang sekali kalau dijelaskan di sini. Sebab itu mencakup semua topik yang kita bicarakan di Channel ini. Oleh karena itu, silakan terus dipelajari satu persatu. Kurang lebih begitu. Terima kasih.

 

Sudah di tonton pak Arli video kelanjutan nya. Saya sangat senang dan puas atas jawabannya di atas. Semoga bermanfaat untuk saya dan juga orang-orang yg membacanya. Betul yg dikatakan pak Arli bahwa nafsu saya masih mendominasi, hanya Allah dan malaikat mukorobin lah yg menolong saya dalam berjalan lurus ke depan, tanpa jatuh ke kiri, kanan, tanpa putar balik ke belakang atau diam di tempat. Terimakasih juga atas penilaian pak Arli ttg 4,5 atau 5,6. Itu memacu saya untuk selalu merenung diri, diskusi diri dan dengan hati yg tenang utk mendapatkan jawaban dari fitrah dalam menghadapi ujian-ujian hidup ini..

bottom of page