Assalamualaikum mas Arli dan Bu Ririn. Saya mau bertanya, ini yg agak membingungkan perjalanan hidup saya dalam beribadah kepada yg maha Kuasa. Didalam surat Al-fatihah disebutkan "hanya kepadamu lah aku menyembah dan hanya kepadamu lah aku memohon pertolongan". Yg saya tanyakan apa definisi konkrit menyembah kepada Allah? Apa perlu hanya dgn sujud/solat bisa dikatakan menyembah Allah yg benar? Lalu dalam ayat memohon pertolongan, jika saya berada dalam kondisi kesulitan ekonomi entah itu terkena musibah kecurian dsb, lalu saya memohon pertolongan kepada saudara atau atasan atau teman atau orang lain dalam membantu hal keuangan. Nah jika saya memohon pertolongan kepada makhluk Allah itu bgm? Saya ingin total dalam beribadah, tapi masih bergantung kepada manusia dalam urusan dunia. Mohon jawabannya mas Ari atau bu Ririn. Terimakasih
Salam. Apakah Anda sudah menonton semua video di Channel ini? Mulai dari seri Hubungan dengan Allah, Kamus Bahasa Fitrah, dari awal hingga Tanya Fitrah dan KRM ini? Jika belum, silakan ditonton dari awal. Sebab jawaban Anda sudah terkandung di dalam semua video tersebut. Kalau saya jelaskan di sini akan membingungkan karena pemahaman yang Anda miliki masih kurang banget. Mohon maaf jika terdengar kasar. Saya sengaja mengambil risiko dengan terus terang dan berpeluang menyinggung dengan harapan lebih bermanfaat dalam jangka panjang. Jadi, silakan ditonton lagi dari awal. Tidak apa-apa jika berulang-ulang. Yang jelas, semua jawaban pertanyaan Anda sudah dirangkaikan dalam video-video tersebut selangkah demi selangkah.
sudah saya tonton semua, mungkin ada yg saya lupa. Jadi ada di kalimat apa atau video yg mana yg menjelaskan ttg bergantung kepada makhluk Allah dalam urusan duniawi? Kalimat yg dilontarkan mas Arli kepada saya itu ga kasar kok, utk manfaat diri saya itu ga apa2.. krna di sini saya sedang belajar dan menggali ilmu yg bermanfaat.
Oke. Kalau udah nonton, dan jika saya nggak salah tangkap, kurang lebih penjelasannya seperti ini: 1. Hidup itu juga udah ibadah. Dengan kata lain dengan bertahan hidup aja sebenarnya kita udah beribadah. 2. Pertanyaannya adalah, ibadah macam mana, hidup macam mana yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia? 3. Jawabannya adalah hidup yang diisi dengan kasih dan sayang, artinya meskipun memiliki kebutuhan jasmani, tetap aja fitrahnya yang mengendalikan dirinya, bukan nafsu. 4. Yang menjadi masalah adalah dalam hidup ini, segala dorongan kasih dan sayang yang berasal dari fitrah, bisa dengan mudah terbiaskan oleh nafsu rasa aku, nafsu rasa suci, dan nafsu rasa minta puji. 5. Hal ini mengakibatkan hidup kita jadi nggak bermanfaat. Detilnya bisa ditonton di episode Kodrat dan Irodat. 6. Salah satu wujud pembiasan tersebut adalah pengkultusan terhadap sesama manusia. Detilnya bisa ditonton di KRM1. 7. "Hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan hanya kepadaMu-lah kami memohon pertolongan" adalah sebuah prinsip hidup yang dikendalikan fitrah, sehingga otomatis berlawanan dengan pengkultusan dalam poin 6 tersebut. 8. Banyak sekali bentuk dari Pengkultusan yang tidak bermanfaat bagi diri manusia, salah satunya adalah mendorong manusia menciptakan efek "domino ketidakmurnian niat" dalam mengisi kehidupan ini, dalam beribadah ini. Detilnya bisa ditonton di salah satu TF nomor belasan. Saya lupa. 9. Contoh konkritnya prinsip no. 7 tadi, bukan sekedar "menghindari minta pertolongan dari sesama manusia". Ini sih udah dibiaskan nafsu rasa aku dan rasa suci. Tetapi itu tadi, menghindari pengkultusan. Itu satu. Dua, meminta pertolongan itu sebaiknya dilakukan dengan kesadaran bahwa kondisi susah kita saat itu Allah yang membuat begitu, jadi nggak perlu menyalahkan siapa-siapa. Yang penting sekarang adalah mencari tahu apa yang berusaha Allah sampaikan melalui kejadian tersebut. Apa hak-hak prerogatif Allah yang sedang diambil-Nya melalui kejadian tersebut. Tiga, sadarilah dalam hidup ini, setiap tindakan yang kita lakukan memiliki pertanggungjawaban terhadap sesama manusia, sekaligus pertanggungjawaban di hadapan Allah, sama-sama horizontal tetapi tidak bersentuhan. Apa artinya? Ya, kalau memang ditolong orang lain, yang bener ya berterima kasih kepada dia, sekaligus bersyukur kepada YME karena sudah melewatkan pertolongan melalui manusia tersebut. Sekaligus. Empat, jangan lupa juga bahwa dalam setiap interaksi manusia, pasti terkandung ujian. Jadi entah kapan, pasti akan ada ujian yang akan dilewatkan oleh Allah melalui orang yang menolong kita tadi. Ini pasti. Siap-siap aja. Lima, ketika ujian tersebut tiba, ya mulai pikirkan lagi apa hak-hak Allah yang harus kita lepaskan kali ini. Begitu seterusnya. Singkatnya, ya, "hanya kepadaMu-lah kami meminta pertolongan" jangan diartikan dengan menggunakan nafsu, harus pake fitrah, dan gunakan ilmu kebenaran kalau bisa. Dan pemahaman semacam contoh yang saya jabarkan di atas, seharusnya (harapannya) Anda bisa mengerti sendiri setelah menonton video-video yang udah ditampilkan di Channel ini. Atau lebih tepatnya, dibimbing oleh MM. Jangan terus berharap kepada orang lain untuk menjelaskan, itu saran saya. Karena dapat ilmu dari MM itu permanen, artinya nggak bakalan lupa meskipun kita udah mati dan dilahirkan kembali. Sedangkan kalau selalu berharap dijelaskan orang lain, paling minggu depan udah lupa. Kurang lebih begitu. Semoga cukup jelas.
Ohh jadi sesungguhnya kasih dan sayang itu berasal dari fitrah, tetapi utk cinta bukan ya mas Arli? Krna cinta sdh terkontaminasi dgn nafsu, sy ingat mengenai kalimat "cinta" di dalam video2 channel ini. Utk lebih jelas rasa kasih dan sayang, saya akan nonton video kodrat dan irodat & KRM1. Iya baik mas Arli, mohon maaf kalau saya selalu minta penjelasan, dikarenakan sy blm paham. terimakasih atas penjelasan nya. Hatur nuhun
Sama-sama. Untuk segmen TF1-15, saya udah update deskripsinya dengan sinopsis atau poin-poin utama pembahasannya supaya lebih mudah untuk direview.