top of page

FITRAPEDIA

Ahmad Arli Hikmawan

Merasa bersalah jika tidak membantu, fitrah atau nafsu?

Assalamu alaikum bang arly. Saya mau bertanya kalo saya liat org kesusahan biar itu org yg saya kenal pst saya merasa bersalah jika saya tidak bantu, seakan akan jasmani saya tidak terlalu mau bntu org tpi saya merasa ada dorongan dalam dari hati untuk membantunya bang arly, apakah itu dikendalikan oleh nafsu ato fitrah ?

 

Ya pasti dua-duanya lah, sekian % dari nafsu sekian % dari fitrah, yang bisa mewujud ke berbagai pertimbangan pikir, akal, atau rasa individu manusia. Kalau dari pikir, misalnya karena dari kecil udah diajarkan bahwa menolong orang lain itu baik sehingga ingin menolong. Kalau dari akal, misalnya karena memahami bahwa perbuatan yang mulia itu nggak perlu ada alasan ataupun tujuan sehingga ngelakuin aja. Kalau dari rasa, misalnya udah pernah ngerasain betapa sedihnya mengalami masalah tertentu sehingga tergerak untuk menolong. Justru tujuan manusia diberikan ujian kehidupan adalah untuk memberikan kesempatan bagi kita untuk meningkatkan sekian % fitrah tadi menjadi minimal 75%, sebelum bisa diterima sebagai ibadah yang diniatkan karena Allah semata. Oleh karena itu, siap-siap aja. Dalam setiap tindakan Anda menolong orang lain, pasti akan datang ujian untuk mengambil sekian % niat Anda tadi yang udah terlanjur dikotori oleh nafsu rasa aku, rasa suci, dan rasa minta puji tadi. Tugas Anda adalah menyadari ketika itu terjadi (sadar), bertahan menghadapinya terus dengan prasangka baik meskipun belum ngerti apa maksudnya (tabah), dan akhirnya mengerti apa nafsu yang perlu dilepas dan memahami apa ayat tersirat YME (sabar). Baru setelah melalui proses inilah, kita bisa dibilang lulus ujian kehidupan.

bottom of page