Bu ririn mohon tanya apa kah untuk mengenali diri sendiri seperti jiwa nafsu dan fitrah perlu guru pembimbing/atau guru mursyid?
Nggak. Ujian kehidupan itu adalah hal yang mau nggak mau harus dihadapi manusia sampai lulus. Dan karena kodrat dan irodat manusia beda-beda, nggak bakalan ada manusia yang mampu mengajarkan sesamanya dengan sempurna, maksimal hanya berbagi pengalaman aja. Karena semua manusia kan masih ada nafsunya juga. Jadi, setiap individu manusia nggak bisa bergantung terhadap orang lain dalam urusan ini, dalam urusan pertanggungjawaban di hadapan Allah. Nggak bisa asal nurut apa kata orang, terus pasti tindakannya benar di hadapan Allah. Harus niatnya juga bener, niat yang kemurniannya bakal diuji di kemudian hari. Oleh karena itulah, kita mulai sekarang harus mengubah cara berpikir kita. Lihat berbagai macam ajaran dari berbagai macam sumber sebagai input bagi diri kita dalam mengambil kesimpulan, bukan sebagai kesimpulannya langsung. Setiap tindakan kita, harus kita lakukan dengan persiapan menghadapi konsekuensi perbuatannya juga di hadapan Allah. Nggak bisa kita transfer pertanggungjawabannya ke orang lain. Setelah berhasil melaksanakan langkah pertama ini, nanti MM pasti akan mulai membimbing langkah selanjutnya, tergantung dari kodrat dan irodat yang masing-masing dari kita miliki.