Salam.. Saya mau bertanya : Dalam pemahaman ilmu kebenaran, apakah sampai atau tidak kah klo kita beramal harta & kirim doa untuk anggota keluarga kita yg sudah wafat ? Atas jawabannya saya sangat berterima kasih wlo ternyata harus meluruskan pemahaman dari ilmu kebaikan. Hidup Fitroh... merdeka 😊
Salam. Berikut ini adalah sedikit informasi yang saya miliki, mohon diterima dengan pikir, akal, dan rasa yang dikendalikan fitrah, bukan nafsu. Mengenai harta, yang bisa kita lakukan kepada keluarga atau manusia siapapun itu yang sudah mati, maksimal mengurangi utang mereka kepada YME, jika mereka memiliki harta warisan. Karena mereka sudah mati, kehidupan mereka sudah berakhir, pada titik itu udah ketahuan seberapa banyak sumber daya yang dikumpulkannya dan digunakannya selama hidup, baik yang menggunakan fitrah maupun yang menggunakan nafsu. Tetapi apabila sebagian dari sumber daya tersebut ada yang diwariskan ke orang lain, kemudian pewaris tersebut menggunakan sumber daya warisan tersebut dengan menggunakan fitrah, maka masih ada kemungkinan bisa mengurangi lama waktu antrian bagi sang roh selagi menunggu untuk reinkarnasi . Sayangnya harta warisan nggak mengubah seberapa besar amalan almarhum yang diterima oleh Allah. Meskipun belum dengan dibahas dengan detil mengenai warisan, masalah tentang harta ini sudah dibahas di Segmen Tanya Fitrah, kalau nggak salah yang judulnya Kodrat dan Irodat. Mengenai doa, yang saya tahu cuma efektif untuk orang-orang yang sudah almarhum hanya Zikir dan Doa kepada Allah itu saja. Kebanyakan doa-doa yang disebarkan dan diajarkan di mana-mana sifatnya memaksa. Jadi saya nggak menyarankan melakukan doa-doa semacam itu. Satu hal yang pasti, setahu saya, adalah bahwa sepanjang dan seindah apapun doa yang kita berikan kepada almarhum manusia, tidak akan mengubah nilai mereka di hadapan YME, cuma mengubah nilai kita justru. Nilai mereka dilihat berdasarkan apa yang mereka pilih lakukan semenjak lahir hingga menghela nafas terakhir.
Terima kasih atas jawabannya, salam