top of page

FITRAPEDIA

Ahmad Arli Hikmawan

Kesaktian sebagai Komoditas

Iya gini bro kesaktian itu kan komoditas kayak kekayaan & kekuasaan kenapa ga boleh di pakai sama sekali, klo Make kesaktian dg fitrah apa ga boleh . 2. Apakah Law Attraction itu ciptaan Adam buat pengganti kesaktian yang di tarik ifrit. Karana mekanisme nya kita visualisasi trus atom2 terprogram & menarik apa yg kita visualisasikan

 

Salam. Ini yang saya tahu aja ya, jadi bukan jawaban yang absolut kebenarannya. 1. Cerita dari video ini hingga titik sekarang, itu masih panjang. Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, ilmu kesaktian itu udah banyak dimodifikasi. Jadi setelah zaman tersebut sudah lewat pun, baik manusianya, siluman, dan malaikat tanda kutip terus aja memaksakan kehendak, ngotot pake ilmu kesaktian dengan berbagai cara. Contohnya gimana? Dengan memodifikasi pengetahuan dari zaman itu. Nah, modifikasi-modifikasi semacam ini menggunakan roh-roh orang lain yang nggak ada hubungannya sama sekali sebagai tumbal, sebagai bahan bakar. Akibatnya apa? Kacau balau lah dunia nyata ini. Ibarat benang kusut yang nggak ada juntrungannya lagi mana ujung dan mana pangkalnya. Seperti yang udah dijelaskan mengenai lingkaran dendam tersebut. Singkatnya, kalau pake ilmu kesaktian, itu urusannya pasti nggak akan selesai setelah mati, nggak seperti kekuasaan atau kekayaan. Selain itu, ilmu kesaktian, berbeda dengan kekayaan dan kekuasaan, selalu membuat manusianya malas untuk irodat. Langsung merasa suci. Jadi bukannya berjalan maju, mereka yang mengejar kesaktian itu ibaratnya justru berjalan mundur. Kemudian karena sudah banyak berkorban, langsung merasa suci dan berhak atas segala hal yang dibisikkan oleh nafsunya. Tragedi yang berasal dari usaha mengejar ilmu kesaktian bukanlah hal yang terjadi sekali dua kali, tetapi jutaan hingga milyaran kali! Bayangkan! Dan karena urusannya melintasi generasi dan siklus kehidupan dan kematian, maka manusia-manusia yang tidak ada hubungannya sama sekali, yang hidup di masa depan akan tetap terlibat dengan masalah tersebut tidak peduli apapun kondisinya. Oleh karena itulah sekarang dibuat dunia baru. Kesaktian dengan fitrah? Emangnya bisa? Good luck kalau memang bisa. Lha wong bosnya sendiri, sumber dari segala ilmu kesaktian itu sendiri udah nyerah kok. Tetapi mungkinkah nanti di masa depan, ketika semua manusianya sudah dikendalikan fitrah? Saya juga nggak tahu. Kabarin aja kalau berhasil. Tetapi ingat aja, konsekuensinya ditanggung sendiri-sendiri. 2. Entahlah. Saya nggak tahu menahu tentang hal ini. Saya cuma tahu sekedar kabar, kalau detil ilmunya sendiri nggak paham sama sekali. Intinya, kalau memang menurut Anda masih bisa bermanfaat, silakan aja dipakai terus ilmu kesaktian, atau ilmu kekuasaannya menurut definisi Anda sendiri. Nanti akan ada pihak tersendiri yang akan mengingatkan Anda kalau salah, atau menghukum Anda kalau menyimpang. Dan pihak tersebut bukanlah saya ataupun Bu Ririn.

bottom of page