Harapan/saran dari saya.. yang setuju silakan di like -durasi video/content di buat lebih singkat, padat dan jelas sehingga kami lebih bersemangat dalam mempelajari materi walaupun di dalam kesibukan dan mudah di share. - pembicara langsung bu ririn. tidak dengan sesi tanya jawab lagi. jadi bu ririn langsung menjelaskan materi yang ingin di sampaikan. tanpa harus ada sesi tanya jawab. karna yang bisa bertanya hanya pak arli.. pertanyaak pak arli blm tentu mewakili pertanyaan kami. - kalau bisa bu ririn tampil dalam wujud asli nya.. bukan hanya suara yg berupa animasi. agar pesan yg di sampai kan lebih nyata dan mudah di terima.. saya hanya memberikan masukan, bukan berarti masukan dari saya benar/menjadikan channel ini lebih baik. Terimakasih
Terima kasih atas masukkannya. Jawaban di bawah ini tolong didengar dengan menggunakan fitrah, bukan nafsu. Sebagian akan terdengar menyakitkan bagi sebagian pemirsa. Tetapi itu karena memang ditargetkan ke nafsu Anda, bukan ke fitrah Anda. Oleh karena itu, sebelumnya saya minta maaf dan memohon supaya diambil saja manfaatnya. Mengenai durasi, bisa dipertimbangkan. Tetapi Anda perlu mengerti, bahwa untuk membuat materi seperti ini untuk bisa diterima oleh orang banyak bukanlah hal yang mudah. SUSAH BANGET! Materi yang berusaha disampaikan di sini itu, ibarat makanan, pertama udah melakukan riset panjang mengenai kebutuhan nutrisi, kemudian dikumpulkan bahan mentahnya, dibersihkan kotorannya, dikukus, dikasih bumbu, digoreng atau dibakar, terus dihancurkan menjadi bubur atau jus biar nggak perlu ngunyah, terus diletakkan di meja. Jadi kalau Anda tinggal menelan aja, nonton aja, tetapi minta dipermudah lagi, hhhhh.... Harap dimaklumi untuk sementara di sinilah letak keterbatasannya. Kemudian mengenai Bu Ririn tampil langsung. Alasan penggunaan simulasi seperti ini justru karena Bu Ririn saat ini masih dilarang untuk muncul secara langsung, sehingga harus dibuat berputar-putar seperti ini, dengan bentuk sesi tanya jawab. Dengan desain pertanyaan yang dibuat supaya sebanyak mungkin orang bisa memahaminya, baik yang masih hidup ataupun yang mati. Mungkin di masa depan berbeda. Entah. Yang jelas sekarang sampai hari ini masih begini perintahnya. Terakhir, saya menemukan sebuah ironi ketika di dalam video ini ditekankan bahwa setiap individu manusia bertanggung jawab untuk belajar setinggi-tingginya, tanpa terlalu perlu memikirkan pemahaman orang lain, ada yang meminta supaya materinya dibuat lebih mudah untuk dibagikan, di-share ke semua orang. Jika Anda berpikiran seperti itu, mungkin Anda perlu mempertimbangkan lagi apakah pemikiran itu berasal dari nafsu atau fitrah. Demikian kurang lebih. Sekali lagi, saya mohon maaf jika terdengar ketus. Sebenarnya saya justru senang jika Anda memiliki masukkan apapun. Tetapi ya itu, jika kita emang niatnya selalu belajar agar bisa menjadi lebih pinter, tolong disaring dulu dan pastikan asalnya dari fitrah, bukan nafsu. Terima kasih.