top of page

FITRAPEDIA

Ahmad Arli Hikmawan

Apa itu "Menghendaki"?

Mau tanya tentang menghendaki itu, apa menghendaki itu hasil atau saat menginginkan itu juga menghendaki, contohnya saat berdoa dengan tuhan berdoa nya minta hal ke duniawian, apakah di capkan menghendaki itu saat mendapat hasil dari berdoa tsb, atau saat berdoa tsb, kita sudah menghendaki. Terima kasih

 

Ya, kalau dari perspektif Allah sih udah langsung ketahuan pas pertama kali kita niat, karena langsung kelihatan yang berbicara fitrah atau nafsu. Tetapi kita, sebagai manusia diberikan waktu, untuk dapat memurnikan niat tersebut sampai pada akhirnya ujian kehidupan tiba. Ketika ujian tiba dan kita tidak mampu memurnikan niat, membersihkan segala tindakan dan pikiran yang lahir dari niat tersebut dari nafsu rasa aku, nafsu rasa suci, dan nafsu rasa minta puji, hingga tingkatan 7.5, berarti dihitung menghendaki deh. Contoh: kalau tadi doa minta hal keduniawian, maka apa tujuannya? Apakah supaya dipuji? Supaya bisa pamer? Supaya merasa lebih superior? Supaya percaya diri? Ya, itu harus dimurnikan sehingga tujuannya semata-mata karena itu adalah hal yang bermanfaat yang bisa dan perlu kita lakukan. Karena mau nggak mau kita harus makan, atau kasih makan anak misalnya. Sehingga dalam tindakan dan pikiran yang mengikuti doa tersebut, kita juga memohon bimbingan supaya diberikan cara cari makan yang diridhoi oleh Allah, yang berkah, bukan sekedar banyak ataupun supaya dipuji, pamer, suci, dan sebagainya tadi. Makanya, yang paling aman sih kalau dari awal caranya udah benar. Caranya gimana? Adab dalam meminta kepada Allah. Ibu Ririn di bukunya pernah nulis begini : "Setiap kali meminta kepada Allah, selalu diawali dengan "Jika Engkau berkenan Ya Allah, maka ..." dan "Jika Engkau Menghendaki Ya Allah maka... ". Itu di awal doa. Kemudian dalam usaha, ya harus mengerahkan seluruh daya dan upaya. Lakukan semua itu karena dengan menggunakan seluruh daya upaya itu, kita sebenarnya sedang berusaha beribadah kepada Allah, bahwa cara kita berusaha tersebut juga dinilai oleh Allah. Sementara ketika ujian kehidupan tiba, ya selalu berprasangka baik. Jika berhasil berarti sudah bermanfaat buat kita, jika gagal berarti belum bermanfaat. Sekarang dicari tahu mengapa kok belum bermanfaat. Ulang lagi dari awal." Gitu kira-kira yang bisa saya sampaikan sekarang. Semoga bermanfaat.

bottom of page