Apakah Anda tidak takut dipersekusi sebagai ajaran sesat?
Tidak.
Mengapa?
Pertanyaannya adalah mengapa saya perlu takut? Saya bukanlah seorang manusia yang berusaha mencari pengikut. Saya tidak memiliki ambisi apapun untuk melakukan perubahan sosial ataupun ekonomi di dalam masyarakat. Semua ilmu yang saya sampaikan bebas mau diartikan sebagai apapun, sebagai ilmu yang bermanfaat ataupun khayalan belaka. Saya bukanlah ancaman bagi semua manusia yang memegang kekuasaan di dunia ini.
Bagaimana dengan keluarga ataupun teman dekat?
Dalam pergaulan sehari-hari, saya berlaku seperti biasa, sebagaimana mestinya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Apakah Bu Ririn tidak pernah mendapatkan pertentangan dari mereka berkenaan dengan ilmu ini?
Oh, pernah banget. Saya sudah kenyang mendengar berbagai sebutan dari orang-orang yang tidak mempercayai informasi yang saya berikan, dan memilih untuk menyerang saya menggunakan kenyataan tersebut.
Mantan suami dan salah satu anak kandung saya sendiri termasuk. Bayangkan!
Wow! Seperti apa ceritanya itu?
Panjang. Sulit untuk dijelaskan di sini. Kalau memang Anda benar-benar ingin tahu gambarannya seperti apa, silakan baca saja di "Menuju Sadar kepada Allah 1". Di situ diceritakan bagaimana contoh-contoh pertentangan yang harus saya hadapi dalam rangka mempelajari semua ilmu kebenaran ini.
Singkatnya, pertanyaan kamu ini bukanlah hal yang baru. Semenjak pertama kali saya didatangi Nur Muhammad, pertama kali mereka tiba-tiba muncul dan memperkenalkan diri mereka sebagai tim, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang pertama kali muncul dalam pikiran saya, tahu. Dalam setiap langkah perjalanan saya, selama mendapatkan pendidikan dari Nur Muhammad ini juga sama, saya selalu kepikiran pertanyaan ini. Kadangkala sampai nggak bisa tidur. Melihat ke belakang, saya nggak nyesel selalu berhasil menyingkirkan rasa takut tersebut karena semua ilmu yang berhasil saya dapatkan memang benar-benar berharga.